Hello, readers. Err, oke, saya minta maaf karena nge post blog nya telat. Yah, gimana sih, godaan banyak banget -_- ya twitter, kuis-kuis di twitter, pet society... banyak lah. Jadi saya ngga update-update blog deh. Ga bertanggung jawab ya? He eh emang, salahin aja yang punya blog ya. Jangan salahin saya (?)
Okay, janjinya kemaren saya ng-update tentang karakter favorit saya, part 2 ya? Saya tunda dulu ya, karena saya mau ng-update yang lain nih, tentang film yang baru aja saya nonton, tapi orang lain udah nonton duluan (._.), nih dia:
Yak, Harry Potter and The Half-Blood Prince. Film yang udah tayang lama ini baru saya tonton sekarang gitu loh -_- yasudah lah, lanjut ke cerita yuk yuk yuk... (WARNING: SPOILER!)
Film dimulai dengan Harry yang masih agak shock dengan kematian Sirius Black, ayah wali sekaligus sahabatnya dan ayahnya. Dimulailah cerita Harry yang dihibur oleh kedua sahabatnya, Ron dan Hermione, serta kepala sekolahnya, Albus Dumbledore.
Oleh Dumbledore, Harry diajak mengunjungi rumah seorang mantan guru di Hogwarts, Horace Slughorn. Lelaki tua ini pengagum ibu Harry, Lily Potter (Evans), yang notabene Muggle-born. Ternyata Dumbledore ingin mengajak Slughorn untuk kembali mengajar di Hogwarts sebagai guru ramuan, menggantikan Severus Snape yang mengganti posisi Alastor Moody sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam (PTIH). Awalnya Slughorn menolak, tapi karena ia tertarik dengan Harry, ia pun memutuskan kembali ke Hogwarts dengan sederet syarat.
Tahun keenam Harry di Hogwarts pun dimulai. Harry belajar seperti biasa dengan teman-temannya, Ron dan Hermione. Saat ia memasuki kelas Ramuan, Harry mendapat sebuah buku yang bertuliskan "Buku ini Milik Pangeran Berdarah-Campuran" atau "This Book is the Property of the Half-Blood Prince". Ternyata di dalam buku itu, sudah terdapat berbagai catatan kecil tentang ramuan. Harry yang ditugaskan membuat sebuah ramuan, tertolong karena adanya catatan itu. Harry akhirnya berhasil membuat ramuan yang diperintahkan, dan mendapat hadiah berupa sebotol Felix Felicis--cairan keberuntungan.
Tanpa diduga, ternyata Dementor telah bersekutu dengan Death Eater untuk mengabdi pada Voldemort. Harry ditugaskan mencari dan menghancurkan Horcrux-nya Voldemort oleh Dumbledore. Horcrux adalah suatu benda yang memiliki jiwa pemiliknya. Horcrux Voldemort berjumlah tujuh buah, artinya Voldemort memiliki jiwa yang berada di tujuh benda.
Horcrux pertama dicari dengan susah payah oleh Harry dan Dumbledore. Setelah didapat, Harry dan Dumbledore kembali ke Hogwarts dengan keadaan Dumbledore yang agak lemah dan kacau. Saat itulah, datang Draco yang akan membunuh Dumbledore. Tapi Dumbledore tau Draco tak akan berani membunuhnya. Sampai datanglah Bellatrix Lestrange, Fenrir Greyback dan dua Death Eater lain. Bella terus menyuruh Draco untuk membunuh Dumbledore, tapi entah kenapa Draco tak bisa melakukannya. Kemudian datang Snape. Pada akhirnya, Snape-lah yang membunuh Dumbledore.
Snape mengaku pada Harry bahwa ialah Half-Blood Prince. Harry kaget, dan berusaha membunuh Snape, tapi tentu saja ia tak berhasil. Snape pun tak mau membunuh Harry, karena ia tau Harry adalah bagiannya Voldemort. Maksudnya, yang berhak membunuh Harry hanyalah Voldemort.
Film ditutup dengan ketiga sahabat; Harry, Ron dan Hermione yang berdiri di menara Astronomi, tempat dibunuhnya Dumbledore. Harry mengetahui bahwa Horcrux yang telah diambilnya itu palsu, dan terdapat surat dari seseorang berinisial R.A.B didalamnya, yang mengatakan bahwa Horcrux asli ada padanya.
Seri keenam Harry ini juga mengangkat unsur romance nya loh. Seperti Harry yang cemburu pada Dean Thomas yang notabene adalah pacar Ginny. Dan Hermione yang cemburu pada pacar baru Ron, Lavender Brown. Ada juga sedikit keromantisan dari Remus Lupin dan istrinya, Nymphadora Tonks.
Yak, kira-kira gitulah. Sekarang giliran opini saya boleh? Bolehlah~
Menurut saya, Draco Malfoy itu ngga jahat. Lihat aja, betapa dia susah untuk mengucapkan spell "Avada Kedavra" untuk membunuh Dumbledore. Sampai nangis loh dianya! Kalo kata saya sih, dia terpaksa mengabdi pada Voldemort karena ia terpilih menjadi Death Eater. Hiks, sudah saya duga kamu orang baik, Draco *sesenggukan*
Terus.. kalo kata saya ya, R.A.B itu Regulus Black. A-nya saya ngga tau sih. Tapi saya yakinnya begitu. Tapi kabarnya Regulus udah meninggal, jadi saya ngga tau deh kelanjutan ceritanya. Mau baca novelnya, ada di Bandung, di kosan kakak saya. Ck, dilema *curcol*
Oh iya, di film ini juga, banyak flashback tentang Tom Riddle alias Voldemort saat kecil dan remaja. Yah, bukan flashback sih, intinya Harry melihat kisah lalu Tom Riddle dengan Pensieve.
Ah udah deh, lagi males ngetik. Cape. Saya ga berani janji deh kapan saya bakal update lagi. Kalau saya mood deh ya! :p Okay, see ya soon, readers! ^^
WASSALAMUALAIKUM!
Cheers,
Rahma